BREAKING NEWS

Politik

Ekonomi dan Bisnis

Olahraga

Breaking News

Umum

Berita Foto

Pemprovsu

,

Monday 30 March 2015

BreakingNews: Sun Plaza Medan Lantai 4 Runtuh


Sun Plaza lantai 4 dikabarkan runtuh pada pukul 15:40 WIB Senin (30/3/15), bangunan yang runtuh bekas bioskop yang sekarang sedang dalam proses pembangunan.

Diperkirakan reruntuhan berada disekitaran eskalator tepat didepan eks bioskop yang sekarang ditutup dan dalam masa pembangunan.

Menurut saksi mata Gurah, bangunan jatuh hingga lantai 1 (tempat makan JCO), “Kami barusan makan dilantai 4. Untung kami lewat dari lift bang bukan dari eskalator kalo enggak habis lah kami bang,” ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui apakah ada korban jiwa, kru InfoMedan.Net sedang berada dilokasi kejadian.

Sumber: http://infomedan.net/breakingnews-sun-plaza-lantai-4-runtuh.html

Sunday 29 March 2015

Seniman Jawa : Kesukuan Gubsu Jangan Jadi Alat Management Konflik


Medan, -Menguapnya masalah kesukuan kepemimpinan di Sumatera Utara dalam peta politik membuat seniman Jawa di Medan tersinggung. Mereka meminta pemuka masyarakat, eksekutif dan legislative focus membangun Sumut bersama dan tidak menyinggung kesukuan.

“Pandanglah pak Gatot yang saat ini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara sebagai pemimpin, yang dalam kinerjanya harus dibantu semua pihak, bukan saling menyikut apalagi menggunakan isu SARA, itu menyakitkan perasaan,” ujar Sekretaris Komunitas Seniman Jawa (KSJ)  Sumut,  Triwahjuono Harijadi kepada wartawan disela-sela penyelenggaraan tradisi Kamis Wagean di Jalan Bromo Medan.

Menurut Triwahjuono yang akrab disapa Yono USU, management konflik dengan  isu SARA yang kini mengemuka dalam menilai kinerja  Gatot Pujonugroho memberikan imbas negative kepada seluruh etnis Jawa.

"Hindari lah bahasa seperti itu. Sudah berulangkali terjadi pergantian kepemimpinan dengan berbeda suku di Sumatera Utara, penyelesaian masalah ya focus dengan masalahnya, secara bersama memperbaiki. Bukan justru menjadikan kesukuan sebagai alat management konflik,” tambah Yono.
Dia menjelaskan bahwa orang Jawa banyak memberikan kontribusi dalam pembangunan di Sumatera Utara sejak tahun 1901 silam. Jadinya, Triwahjuono berharap management konflik isu SARA  tidak terus dikumandangkan  yang bisa menyakitkan suku Jawa sendiri yang ada di Sumut.  Apalagi, menurut sensus tahun 2012, sepertiga dari populasi Sumut yang jumlahnya sekitar 12 juta orang itu adalah orang Jawa.

“Sebagai propinsi multikulutural, tokoh-tokoh masyarakat dari etnis manapun harus terus menjadikan kerukunan, sikap-sikap toleransi, keterbukaan, serta mengisi bagian penting dalam membangun komunikasi sosial kemasyarakatan dan keagamaan sehingga pembangunan di Sumatera Utara berjalan dengan baik, kan itulah point sebenarnya yang diinginkan masyarakat Sumut keseluruhan,” tegas Yono yang juga pendiri Komunitas JeDe (Jawa Deli).

Tradisi 'Malam Kamis Wage' yang dihadiri para seniman Jawa berbagai daerah di Sumut bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Jawa ditengah masyarakat Sumut. Puluhan seniman dari Deli Serdang, Langkat, Binjai, Kisaran, Medan dan Tebing Tinggi berkumpul mendiskusikan  pelestarian kebudayaan Jawa agar tetap terjaga diera modrenisasi.

"Kita mendapatkan dukungan dari seniman juga dari berbagai daerah yang tergabung dalam KSJ Sumut. Kita sama sebagai seniman untuk melestarikan budaya Jawa. Dan tidak ada hubungan dengan partai politik atau berkecimpung didunia politik," ucap Yono.

Dia menyebutkan pagelaran wayang kulit ini, untuk melakukan edukasi mencintai budaya Jawa dengan melakukan pertunjukan kesenian dari kontribusi para seniman."Acara ini akan tetap diselenggarakan setiap bulannya," pungkas Yono. 
 
Copyright © 2013 SumutUpdate.com
Sponsor Pasang Iklan. Powered by. Sumut Media Group